Kabupaten Bima

Warga Woro Resah Selain Akibat Pasokan Gas LPG Langka, Juga Harga Mencekik

Spread the love

Foto : Tabung gas LPG yang dibeli oleh warga dengan harga di atas HET

Bima, lintasrakyat-ntb.com  –– Warga Desa Woro Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diresahkan dengan pasokan tabung gas LPG 3 kg baru-baru ini.

Warga resah karena selain sulit mendapatkan tabung gas, juga dihadapkan dengan harga yang melambung jauh dari harga eceran tertinggi (HET) pemerintah yang hanya 23 ribu tiba-tiba dijual 30-35 ribu.

“Kami selama ini biasanya cukup siapkan uang 23 ribu, tapi sekarang, tidak. Kami harus kantongi uang 30-35 ribu baru bisa memiliki gas tersebut,” ungkap salah satu warga yang enggan ditulis namanya dalam redaksi ini saat dikonfirmasi, Sabtu (30/3).

Warga mengaku, kendati dengan terpaksa, namun tidak ada pilihan lain, selain membeli dengan harga secara “ilegal” oleh sejumlah pelaku.

“Ya, daripada kami tidak bisa dapat tabung, terpaksa kami sodorkan uang 30-35 ribu dan kalau tidak, kami akan pulang tangan kosong dan tidak bisa memasak di rumah,” jelasnya.

Warga meminta pemerintah dan pihak terkait untuk menindak tegas terhadap para pelaku yang enteng menjual tabung gas bersubsidi dengan harga selera mereka sehingga menyusahkan warga.

“Cabut izin usah mereka dan jika ada sanksi pidananya silakan diterapkan agar ada efek jeranya,” tandasnya.

Salah satu pihak pangkalan Fadilah Kila Jay yang dikonfirmasi terkait berita tersebut membantah pihaknya menjual tabung gas dengan harga yang mencekik warga.

“Kami tidak pernah menjual tabung dengan harga 30-35 ribu seperti yang diberitakan ini,” katanya.

Menurut dia, harga LPG dari agen hanya 16.500 ribu dan dijual ke warga dengan harga 22-23 ribu.

“Ya, kalau harga 30-35 ribu itu dari pengecer,” terangnya.

Dia menambahkan, terkait pasokan tabung yang harus diterima dari Pertamina tiap satu kali dalam seminggu yakni tiap Sabtu adalah sebanyak 80 tabung, sementara warga Woro Utara saja 500 lebih kepala keluarga (KK). Kendati dua izin pangkalan di Woro, namun tetap saja tidak mampu menanggulangi kebutuhan warga atas pasokan tabung gas tersebut.

“Jadi, ke depan kami akan selektif dengan memprioritaskan warga yang benar-benar belum mendapatkan sekarang,” tandasnya.( Muhtar HB )