Kabupaten Bima

Viral! Nenek Lumpuh Sebatang Kara Tinggal di Gubuk Reyot Bersama Kedua Cucunya Yang Sudah Yatim

Spread the love

Lintasrakyat-ntb.com ~ BIMA NTB || Arima seorang Nenek lumpuh berusia 67 tahun warga desa sumi kecamatan lambu kabupaten Bima tinggal sendirian di gubuk reyot yang hampir roboh.

Kondisinya cukup memprihatinkan, gubuk yang ditinggalinya hampir roboh. Kisah nenek tinggal di rumah gubuk reyot pun viral di media sosial.
Nenek Arima namanya. Ia sudah belasan tahun tinggal di gubuk yang terbuat dari bambu, kayu lapuh dan beratapkan genteng yang sudah banyak yang hancur, sehingga setiap turun hujan selalu basah terkena air hujan.

Kisah Nenek Arima yang biasa di panggil Wa’i OME oleh warga, sejak gadis memang tidak pernah menikah karena kedua kakinya lumpuh, sehingga nenek Arima terpaksa tinggal bersama kakak perempuanya yang sudah meninggal dunia dua tahun lalu.
Semenjak di mati oleh kakaknya hidup Nenek Arima setiap harinya hanyalah sebagang kara dalam kondisinya yang lumpuh total.

Pantauan Wartawan pada rabu (8/3/2023), kondisi rumah Nenek Arima cukup memprihatinkan dan hampir roboh. Beruntung tetangganya yang peduli sehingga rumah Nenek Arima terpaksa di topang dengan kayu supaya tidak roboh.

Rumah Gubuk Reyot yang di tempati nenek Arima ini terletak di Kampung Bombu Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Dinding rumahnya papan triplek yang sudah hancur dan genting banyak yang bolong, sehingga ketika ada hujan angin kondisinya bocor.

Beruntung ada rumah keponakanya di samping sebagai tempat berteduhnya ketika hujan lebat dan angin kencang, itupun harus di bopong oleh orang untuk dari Gubuknya karena kedua kakinya lumpuh.

Pengakuan nenek Arima, sudah sering petugas desa setempat meminta KTP dan KK untuk di urus bantuanya, namun hingga kini hanyalah dongeng belaka dan seakan Nenek Lumpuh ini sudah kehilangan Hak Kemerdekaanya di Negara Republik Indonesia ini.

“Sudah sering KTP dan KK saya di minta oleh petugas, katanya dapat bantuan, namun sampai saat ini tidak ada” kata nenek Arima.

Tidak hanya itu, di gubuknya pun tidak ada kamar mandi, sehingga untuk keperluan MCK ia harus ngesor ke bawah rumahnya untuk buang air dan (BAB).

Tidak ada kesibukan yang dilakukan Nenek Arima mengingat usianya sudah renta dan mengalami kelumpuhan permanen. Untuk kebutuhan makan sehari-hari Nenek Arima mengandalkan pemberian dari tetangga dan keponakannya.

“Alhamdulillah untuk makan banyak yang ngasih dari tetangga dari semuanya,” kata Arima.

Rumah gubuk yang kini sudah reyot tersebut sebelumnya dibangun oleh Alamarhum kakak perempuanya.

“Sekarang jadi viral di Media Sosial melalui beranda FB bernama Sukirman”

Dengan nada sedih penuh pasrah, Nenek Arima berharap ada uluran tangan dari Pemerintah Kabupaten Bima untuk memperbaiki rumah kediaman Nenek Arima.

Nenek Arima sudah tiga tahun tinggal bersama kedua cucu almarhum kakaknya, semuanya perempuan yang masih berusia bocah, namun kedua cucunya tersebut adalah anak Yatim semua. Ayah mereka sudah meninggal dunia 5 tahun lalu, sedangkan ibu cucunya sudah ikut bersama sang suaminya di perantauan.

(Reporter: Obama)

BIMA NTB || Arima seorang Nenek lumpuh berusia 67 tahun warga desa sumi kecamatan lambu kabupaten Bima tinggal sendirian di gubuk reyot yang hampir roboh.

Kondisinya cukup memprihatinkan, gubuk yang ditinggalinya hampir roboh. Kisah nenek tinggal di rumah gubuk reyot pun viral di media sosial.
Nenek Arima namanya. Ia sudah belasan tahun tinggal di gubuk yang terbuat dari bambu, kayu lapuh dan beratapkan genteng yang sudah banyak yang hancur, sehingga setiap turun hujan selalu basah terkena air hujan.

Kisah Nenek Arima yang biasa di panggil Wa’i OME oleh warga, sejak gadis memang tidak pernah menikah karena kedua kakinya lumpuh, sehingga nenek Arima terpaksa tinggal bersama kakak perempuanya yang sudah meninggal dunia dua tahun lalu.
Semenjak di mati oleh kakaknya hidup Nenek Arima setiap harinya hanyalah sebagang kara dalam kondisinya yang lumpuh total.

Pantauan Wartawan pada rabu (8/3/2023), kondisi rumah Nenek Arima cukup memprihatinkan dan hampir roboh. Beruntung tetangganya yang peduli sehingga rumah Nenek Arima terpaksa di topang dengan kayu supaya tidak roboh.

Rumah Gubuk Reyot yang di tempati nenek Arima ini terletak di Kampung Bombu Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Dinding rumahnya papan triplek yang sudah hancur dan genting banyak yang bolong, sehingga ketika ada hujan angin kondisinya bocor.

Beruntung ada rumah keponakanya di samping sebagai tempat berteduhnya ketika hujan lebat dan angin kencang, itupun harus di bopong oleh orang untuk dari Gubuknya karena kedua kakinya lumpuh.

Pengakuan nenek Arima, sudah sering petugas desa setempat meminta KTP dan KK untuk di urus bantuanya, namun hingga kini hanyalah dongeng belaka dan seakan Nenek Lumpuh ini sudah kehilangan Hak Kemerdekaanya di Negara Republik Indonesia ini.

“Sudah sering KTP dan KK saya di minta oleh petugas, katanya dapat bantuan, namun sampai saat ini tidak ada” kata nenek Arima.

Tidak hanya itu, di gubuknya pun tidak ada kamar mandi, sehingga untuk keperluan MCK ia harus ngesor ke bawah rumahnya untuk buang air dan (BAB).

Tidak ada kesibukan yang dilakukan Nenek Arima mengingat usianya sudah renta dan mengalami kelumpuhan permanen. Untuk kebutuhan makan sehari-hari Nenek Arima mengandalkan pemberian dari tetangga dan keponakannya.

“Alhamdulillah untuk makan banyak yang ngasih dari tetangga dari semuanya,” kata Arima.

Rumah gubuk yang kini sudah reyot tersebut sebelumnya dibangun oleh Alamarhum kakak perempuanya.

“Sekarang jadi viral di Media Sosial melalui beranda FB bernama Sukirman”

Dengan nada sedih penuh pasrah, Nenek Arima berharap ada uluran tangan dari Pemerintah Kabupaten Bima untuk memperbaiki rumah kediaman Nenek Arima.

Nenek Arima sudah tiga tahun tinggal bersama kedua cucu almarhum kakaknya, semuanya perempuan yang masih berusia bocah, namun kedua cucunya tersebut adalah anak Yatim semua. Ayah mereka sudah meninggal dunia 5 tahun lalu, sedangkan ibu cucunya sudah ikut bersama sang suaminya di perantauan.( Om Jeks )