Uncategorized

Indikasikan Kepsek SDN 1 Bolo Manipulasi Data, Wahyu : Data Tidak Bisa Diekspos Media

Spread the love

Ket. Foto : Kepsek SD Negeri 1 Bolo

Lintas Rakyat-NTB. Bima —Salah seorang warga asal Desa Dena, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Wahyu membenarkan Live Streaming melalui akun Facebooknya beberapa hari kemarin terkait indikasi Kepala SDN 1 Bolo telah melakukan manipulasi data. Namun ia tidak memperjelas data apa dan tahun berapa?.

Ia pun hanya menyatakan bahwa atas data dimaksudkannya itu sehingga memakan korban empat orang guru gajinya dipotong oleh Kepala SDN 1 Bolo. Ia tidak menguraikan bersumber anggaran dari mana, dan tahun berapa ketika dikonfirmasi redaksi ini melalu selulernya, Rabu, 16 September 2020 pukul 21.00 WITA.

Wahyu mengatakan, data tersebut belum bisa dipublikasikan. Kalau untuk mengetahui data yang dimaksud data apa dan tahun berapa, bisa tanyakan ke salah satu teman.

“Langsung saja ke teman saya bernama Fan Mahayus. Hubungi saja dia, ini nomor Hp-nya. Yang jelas, data yang kami pegang ini, adalah data sekolah SDN 1 Bolo,”kata Wahyu.

Ia menyebut, oknum kepala sekolah tersebut kuat diindikasikan memanipulasi data. Diketahui data tersebut dimanipulasi, itu setelah adanya pengakuan salah seorang guru yang menjadi korban pemotongan gajinya. Pengakuan terekam suaranya melalui Handphone pasca dikonfirmasi.

“Saya punya rekaman suara salah seorang guru yang menyebut oknum kepsek memanipulasi data. Yakni dari data lama diubah ke data baru,”ungkap Wahyu.

Sementara itu, Kepala SDN 1 Bolo, Junaiddin membantah adanya manipulasi data seperti diviralkan oleh oknum yang konon masih status mahasiswa itu.

Sebab, kata dia, data Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) TA. 2018/2019, sudah diaudit oleh inspektorat, pun diakui sebagai sampling sekolah lain.

“Saya tidak pernah merubah data. Data apa yang dirubah. Ini sekolah milik negara. Bukan rumah pribadi saya. Sehingga kalaupun ada informasi bahwa saya merubah data dituduhkan, itu fitnahan,”ujarnya ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (17/9).

Menurutnya, terkait adanya suatu pengakuan salah satu guru yang direkam seperti statement anak itu, bahkan mungkin ada hal lain juga diindikasikannya sehingga menjadi bahan konsumsi khalayak terutama para netizen melalui Live Streamingnya, itu urusan mereka. Yang jelas, apa yang dituduhkan itu tidak benar adanya.

“Saya rasa masalah rekaman suara tidak ada kaitan dengan saya. Pun tidak perlu ditanggapi,”pungkasnya.

 

Ket. Foto : Kadis Dikbudpora Kab. Bima

Sementara itu, Kepala Dinas Dikbudpora Kab. Bima, Zunaiddin mengatakan, tim inspektur yang turun di SDN 1 Bolo ini, hanya evaluasi pembelajaran.

Lanjutnya, terkait adanya informasi manipulasi data, ya belum bisa pak. Hanya baru diduga. Ya, tunggu hasil inspektur. Kan semua guru dipanggil satu- persatu.

“Makanya turun hari ini, saya suruh datang dengan inspektur. Biarlah inspektur menyelesaikan sampai dengan hari ini. Kemudian informasi dari inspektur, baru kita nanti akan melaporkan kembali,”ujarnya.

Zunaiddin menambahkan, terkait tercatutnya nama oknum guru sebagai pemicu terjadinya dinamika dalam sekolah ini, ternyata tidak benar adanya.

“Nyatanya secara umum, guru tidak ada masalah.Terlihat mereka baik- baik saja,”sebutnya.

Zunaiddin berharap, kalau ada hal-hal bersifat miskomunikasi tidak usah dibesar-besarkan. Selesaikan saja secara internal.

“Pintu saya terbuka, WhatsApp saya terbuka ko. Tinggal nanya- nanya kan tidak ada susahnya,”tandas Zunaiddin.

Sementara itu juga, inspektur yang dicoba dihampiri saat keluar dari ruangan hingga di jalan raya depan SDN tersebut terburu lari menghindar sambil mengarahkan wartawan untuk menanyakan kepada Ka. UPT Dikbudpora Kec. Madapangga.

“Tanya saja Ka. UPT,”arahnya.

Dicoba lagi untuk diwawancara, kembali inspektur yang didampingi sosok temannya, tetap bersikukuh tidak memberi keterangan selain arahan tersebut.

“Tanyakan UPTnya,”arahnya lagi.

Di hari yang sama, Kepala UPT Dikbudpora Kec. Madapangga, Syaifuddin menyatakan bahwa inspektur tadinya melakukan pembinaan terhadap kepala sekolah dan semua guru.

“Ya, pembinaan biasa dan bukan pemeriksaan,”kata Syaifuddin.

Ket. Foto : Ka. UPT Dikpora Kec. Madapangga

Syaifuddin membenarkan bahwa terkait adanya dinamika di sekolah ini sebelumnya, kepala sekolah dan seluruh gurunya telah menanda tangani surat pernyataan damai (islah) yang didasari dengan asas musyawarah mufakat bersama.

“Alhamdulillah, semuanya sudah selesai dengan susana penuh harmonis kembali,”jelas Syaifuddin.

Syaifuddin berharap kepada semua pihak sekolah ini, agar ke depannya jika ada suatu dinamika yang berkembang dimohon untuk tidak saling mencari siapa yang salah dan benarnya.

“Musyawarahkan secara arif dan bijaksana dan tanpa harus dipublikasikan di luar hingga membias. Apalagi kalau sampai terpublikasi melalui sosmed, tentu sikap profesionalisme sebagai guru tidak terjaga. Selesaikan dengan kepala dingin dulu. Kalau cara itu sudah buntu laporkan ke dinas, biar dinas sikapi,”harap Syaifuddin.

Ket. Foto : Inspektur Inspektorat Kab. Bima, Ka. UPT Dikpora Kec. Madapangga bersama Kepsek dan guru SD Negeri 1 Bolo

Meski wartawan berkali- kali mencoba menghampiri inspektur hingga di samping pintu mobilnya, namun tetap saja inspektur menolak. Jangankan memberi keterangan, identitasnya pun, enggan dikasi tahu sambil buru-buru masuk dalam mobil. (LR- Irfan)

Tinggalkan Balasan