LOMBOK TIMUR

Penolakan M. Juani Taofik Menjadi Pj Bupati Lombok Timur oleh FORMALITA

Spread the love

lintasrakyat-ntb.com ~ LOTIM – Mahasiswa memiliki peran penting dalam mendorong dan mempengaruhi pembangunan Masyarakat,

Menolak M.Juani Taufik menjadi pejabat bupati,bisa menjadi langkah yang di ambil oleh mahasiswa sebagai bagian dari partisipasi aktif mereka dalam mendorong transportasi Akuntabilitas dan Integritas dalam pemerintahan

Langkah penolakan M. Juani Taofik sebagai kandidat Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Lombok Timur dilakukan oleh Forum Mahasiswa Lombok Timur Jakarta (FORMALITA).

Menurut Ilham, Presidium FORMALITA menilai Sekda sebaiknya fokus menjalankan Perpres No 3 tahun 2018.

“Tanpa mengurangi rasa hormat kami ke pak M. Juani Taofik, baiknya beliau fokus saja menjadi Sekretaris Daerah. Karena dalam Perpres No 3 tahun 2018 sudah sangat jelas, tugas Sekda itu membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh Perangkat Daerah” Ujar ilham dalam rilisnya. Kamis, 20 Juli 2023.

Lebih lanjut, aktivis HMI Cabang Jakarta Raya itu menilai sosok M. Juani Taofik sebagai representasi yang bisa menguntungkan pejabat yang akan segera berakhir.

“Dugaan kami jika penunjukan M. Juani Taofik sebagai Plt Bupati Lombok Timur mendatang terwujud, bisa jadi menguntungkan pihak-pihak tertentu, ya bisa saja pejabat sebelumnya. Kita tahu bersama kroni-kroninya banyak yang maju di perhelatan akbar 2024 nanti” ujarnya.

Kemudian, mahasiswa Pascasarjana di salah satu Perguruan Tinggi Swasta Jakarta tersebut mengingatkan M. Juani Taofik untuk lebih berfokus pada tugasnya sebagai Sekretaris Daerah.

“Akan lebih baik beliau tetap fokus menjadi Sekda Lombok Timur, nama beliau sudah bagus. Jangan dipaksakan kemudian didorong untuk merangkap sebagai Plt Bupati Lombok Timur yang kita tahu memiliki tugas dan kewajiban yang cukup berat dan luas tersebut. dikhawatirkan pada akhirnya tidak akan mampu memberikan pelayanan internal adminsitrasi pemerintahan dan pelayanan publik yang baik dan sukses” ujarnya dalam keterangannya dalam yang diterima redaksi.

Ilham juga menyebutkan dirinya bersama Forum Mahasiswa Lombok Timur Jakarta akan terus mengawal proses pengusulan kandidat Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Lombok Lombok Timur.

“Kami akan terus bersuara gaungkan apsirasi mahasiswa Lombok Timur Jakarta, supaya M. Juani Taofik tidak dipilih menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Lombok Lombok Timur. Bahkan kami akan bersurat ke Mendagri untuk memilih yang lain. Harapan kami Tito Karnavian tidak memaksakan seorang sekda merangkap sebagai pejabat Bupati terlebih periode pemilu serentak masih relatif lama pada 2024 atau 2 tahun mendatang. Sehingga sangatlah memberikan harapan pelayanan publik terbaik jika Sekda dan Plt Bupati Lombok Timur merupakan orang yang berbeda,” tutupnya.

Khawatir Tidak Independen

Dalam kontestasi Pemilu 2024, beberapa kandidat atau calon pesertanya berasal dari keluarga besar dan kroni-kroninya Sukiman Azmy.

Menurut Ilham, jika M. Juani Taofik tetap dipaksakan menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Lombok Lombok Timur ada kekhawatiran tidak netral dalam kontestasi 2024.

“Akses kedekatan Sekda dan Bupati Lombok Timur saat ini bukan rahasia umum lagi, yang jadi kekhawatiran kami jika M. Juani Taofik terpilih sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Lombok Lombok Timur, ia tidak bisa menjaga netralitasnya. Lebih-lebih kroni-kroni Pak Sukiman banyak yang maju di kontestasi 2024. Ujarnya.

Lebih lanjut, kata Ilham, jika memaksakan rangkap jabatan maka kewenangan yang sangat besar dan luarbiasa tersebut akan membuat kecenderungan sifat dan sikap koruptif semakin terbuka dan bisa dengan mudah terjadi yang pada akhirnya akan merugikan daerah dan warga masyarakat yang dipimpin.

“Kita berharap Presiden/Mendagri tidak memaksakan seorang sekda merangkap sebagai pejabat gubernur terlebih periode pemilu serentak masih relatif lama pada 2024 atau 2 tahun mendatang. Sehingga sangatlah memberikan harapan pelayanan publik terbaik jika Sekda dan Plt Bupati Lombok Timur merupakan orang yang berbeda,” tutupnya.(LEM-LR)