Pasutri Lumpuh, Asal Kempo : Butuh Uluran Tangan Dan  Perhatian Pemerintah

Spread the love

Dompu, Lintasrakyat-ntb.com ;- Pasturi atas nama Sa’aban (60) dan Aminah (65), asal Dusun Madya, Desa Kempo, Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu, mengalami sakit lumpuh.

Kondisi keduanya mengalami kelumpuhan di bagian kaki sejak tiga tahun yang lalu. Namun sampai saat ini keduanya justeru luput dari perhatian pihak Pemerintah setempat, baik Pemerintah Desa Kempo, Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu maupun Pemerintah Proponsi NTB.

Selama sakit, Pasutri ini hanya hidup berdua tanpa ada yang mengurus. Sementara anak satu-satunya sudah lama berkeluarga dan tinggal jauh dari mereka, hanya sekali-kali menjenguknya.

Untuk pengobatannya, Aminah mengaku, belum pernah melakukan kontrol dan berobat di Puskesmas setempat karena terkendala biaya dan tidak bisa berjalan.

Untuk makan minum sehari-hari, Aminah harus memasaknya sendiri walaupun dengan harus mengesot. Kami makan nasi dengan lauk garam setiap hari. Selain itu, ia juga mengaku mendapatkan makanan dari tetangga yang bermurah hati.

“Pernah dulu mendapat bantuan pada saat wabah Covid-19, setelah itu tidak ada lagi bantuan dari pihak Pemerintah, kami hanya pasrah dengan keadaan ini,” tutur Aminah pada saat dikonfirmasi Awak Media Lintas Rakyat NTB di kediamannya, Minggu (8/1/2023).

Kedua Pasutri ini hidup dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, suaminya tidur beralaskan tikar dengan tubuh yang terlentang tanpa busana, tubuhnya kaku tanpa bisa bergerak.

Tidak hanya itu, kondisi Pasutri (Sa’ban) yang sama sekali tidak bisa bergerak, membuatnya harus membuang air besar (BAB) ditempat tanpa menggunakan pampers. Istri yang lumpuh dan masih bisa bergerak dengan cara mengesot harus berusaha merawat suaminya walaupun kondisi sendiri lumpuh.

“Dengan kondisi seperti ini, kami sangat mengharapkan bantuan dari pihak Pemda Dompu maupun Pemprov NTB” Terang Aminah yang sambil mengusap air matanya.

Sementara itu, Asma, SE selalu Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Nurani Rakyat Indonesia (LSM-GNRI) yang didampingi, Pelda Irwan, Bati Tuud Danramil 1614/02 Kempo, ia merasa sangat teriris hatinya melihat kondisi Pasutri yang sangat memprihatinkan jni.

Pada hal, keadaan Pasutri ini sudah mengalami kelumpuhan 3 tahun. Namun sangat disayangkan justeru sikap Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah setempat diduga seakan menutup mata dengan nasib dan keadaan masyarakat miskin seperti ini.

“Pasutri ini sudah tiga tahun melumpuh, masa tidak ada perhatian sama sekali dari pihak pemerintah setempat, lalu dimana hati nurani dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin,” Ujar Asma dengan penuh sedih.

Asmah berharap, kepada pihak-pihak terkait, terutama Dinas Sosial Kabupaten Dompu, Dinas Sosial Propinsi NTB, Dikes Pemda Dompu dan Dikes Propinsi NTB, agar segera turun ke lokasi untuk melihat secara langsung bagaimana kondisi masyarakat miskin yang mengalami kelumpuhan ini.

“Kami berharap pihak Pemda Dompu dan Pemprov NTB, agar segera memberikan bantuan pelayanan pengobatan yang baik terhadap kedua Pasutri ini, sehingga kedua Pasutri ini bisa kembali sehat dan melaksanakan aktivitasnya lagi,” harap Asmah. [ Reza. Dompu  ]

Next Post

Menjadi Pembina Upacara Di SMK 1 Tarano, Kapolsek Empang Sampaikan Beberapa Arahan

Sen Jan 9 , 2023
Spread the love Lintasrakyat-ntb.com:- Polsek Empang, Polres Sumbawa – Kepala Kepolisian Sektor Empang Iptu Nakmin bertindak sebagai pembina Pada Kegiatan Upacara Bendera Merah Putih di SMK 1 TARANO Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa Hari Senin (09/01/2023). Jam : 07.00 s/d 08.10 wib. Upacara digelar diLapangan SMK 1 TARANO Kecamatan Tarano Kabupaten […]

You May Like