Lintasrakyat-ntb.com.Kempo,- Syafruddin (46) yang merupakan warga Dusun Pali,Desa Soro Barat , Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusantara Tenggara Barat. Di temukan tak bernyawa oleh Warga di dalam laut. Senin (25/1/2022) sekira pukul 18.00 witta.
Menurut Saksi yang menemukan mayat yang pertama kali yakni sukrin dan 3 warga lainnya saat di wawancarai oleh awak media ini di Tempat Kejadian Perkara ( TKP ) menjelaskan.
“ Saya sedang berada di rumah, tiba-tiba saya mendengar banyak orang yang menangis histeris, dengan mengatakan bahwa Ferry ( sapaan akrab Korban) tidak ada di botnya, saya beserta masyarakat yang lainnya langsung menuju laut dengan menggunakan senter untuk mencari saudara Syafruddin di bot, yang menurut keterangan keluarganya bahwa korban ini pergi ke botnya untuk menambah tali botnya takut hanyut sejak tadi sore, namun sampai habis ba’dah isya belum juga kembali” terangnya
Lebih lanjut sukrin menambahkan saat banyak kami mencari menggunakan alat penerangan berupa senter,samar-samar kami melihat korban mengambang dan tersangkut di tali bot. Pungkasnya.
Di tempat yang sama kanit Reskrim Polsek Kempo Aiptu Hasanuddin S.Sos saat di wawancarai oleh awak media ini mengatakan
” Menurut info yang kami dapatkan dari kelurganya,bahwa saudara Safruddin ini memberi tahukan kepada keluarganya untuk pergi memperbaiki ikatan botnya, takut botnya hanyut mengingat di wilayah teluk saleh saat ini sedang kencang angin, namun di tunggu beberapa jam, korban inipun belum juga kembali sampai ba’ dah Isya.” Jelasnya.
Lebih lanjut Aiptu Hasanuddin mengatakan ” menurut keterangan keluarganya bahwa yang bersangkutan ( korban red) memiliki riwayat penyakit ayam, kemungkinan besar korban ini tenggelam akibat Kabuh penyakitnya tersebut. Sementara kita tahu bersama bahwa orang-orang yang memiliki riwayat penyakit ayam tidak boleh berdekatan dengan api dan air karena takutnys penyakit ayamnya kambuh sehingga bisa membahayakan bagi yang mengidap penyakit ayam tersebut” terangnya.
” Kamipun sudah berkoordinasi dengan pihak keluarganya, bahwa keluarga dari korban menerima kejadian tersebut dan menganggapnya sebagai musibah” tutupnya. (LR Bustanul)