Oleh : Muhtar alias Habe (Jurnalis Bima, NTB)
BIMA,LintasRakyat-NTB.Com- Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang diakui dan dihormati atas Undang- undang Dasar 1945 sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai ideologi negara, demokrasi diambil dari, oleh, dan untuk rakyat. Sehingga dalam konsep selamatkan demokrasi muda adalah sejatinya selamatkan rakyat itu sendiri. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara mengelola demokrasi muda ini, tentu saja jawaban itu ialah tanggung jawab bersama untuk menjaga dan memajukan menjadi spirit dan kekuatan bagi seluruh komponen bangsa.
Hal tersebut dikarenakan negara tidak akan bisa maju sampai kapanpun tanpa demokrasi (rakyat).
Sebagai suatu gambaran umum bagi semua pihak bahwa demokrasi juga adalah pilar utama dalam membangun bangsa yang berkeadilan sebagaimana termaktub dalam sila ke-5 yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Karena itu tentu dibutuhkan keselarasan berfikir semua komponen bangsa menjadi kunci yang paling utama. Baik itu dari pemerintah (eksekutif, legislatif, yudikutif) maupun stakeholder non pemerintah lainya. Disamping itu dalam mewujudkan demokrasi muda semua lapisan itu mesti punya komitmen dan konsisten, terlepas memiliki pandangan yang beragam di beberapa aspek yang berbeda baik aspek hukum, politik, ekonomi, sosial, agama maupun aspek yang lain dalam lingkup demokratis yang pada akhirnya bermuara pada tujuan konstitusi di atas.
Jika tidak, maka sehebat dan secerdas apapun kaum intelektual di negeri ini janganlah bermimpi bangsa ini menjadi bangsa yang maju atas otoritas kemerdekaan. Namun justru menjadi bangsa yang dikecam sebagai bangsa yang lemah dan bahkan jauh dari nilai- nilai kemerdekaan yang setiap tanggal 17 Agustus selalu dirayakan hari ulang tahunnya sebagai bentuk mengenang sejarah kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Pahlawan Revolusioner Bung Karno pada 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Oleh karenanya, sekarang bukan waktu yang terlambat bagi pemerintah, DPR, politisi dan para pemikir intelektual lainnya untuk bersatu padu, bersinergi dalam semangat menyelamatkan demokrasi muda ini. Mari sama- sama lepaskan segala egosenteris masing- masing dan selamatkan negara dengan konsep, ide, gagasan serta argumen yang konstruktif sudah barang tentu melepaskan belenggu provokatif atas pesanan- pesanan pihak tertentu.
Kemudian yang mesti diingat bahwa sesungguhnya bangsa yang kuat bukan hanya bangsa yang kaya raya sumber alamnya, tetapi bangsa yang kuat demokrasi dan sumber daya manusia secara utuh.