Lintastakyat-NTB.Com.Bima,- Kultur masyarakat yang sangat patriarkis dan menempatkan perempuan pada kelas kedua, membuat perempuan kerap kali dihakimi oleh masyarakat, jika menjadi penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT).
Hal inilah yang di alamai oleh Rostina, wanita 38 tahun tersebut yang di duga menyiramkan Minyak goreng panas ke tubuh Anwar ( 50) beberapa waktu lalu.
Di kutip dari berbagai Media. Wanita 38 tahun tersebut, menjelaskan
“Saya sering disiksa, dipukuli, kepala pernah dibenturkan ke kusen jendela depan rumah sampai babak belur,” tuturnya. Senin (2/8/21) di ruang sidik Mapolres Bima.
Dengan suara lirih dan terbata-bata, Rostina berusaha menjelaskan apa yang dialaminya. Tak banyak yang Ros uraikan, ia lebih banyak diam dan hanya memandang dengan tatapan kosong. Saat di temui oleh Beberapa awak media di Mapolres Bima.
Matanya menerawang, jauh. Sesekali ia menghela nafas dalam -dalam. dan memandang dengan penuh cinta kepada putri semata wayangnya. Entah apa yang ingin diungkapkannya.
“sudahlah, saya siap diceraikan ( Pisah red) dan yang membuat saya sedih dan marah, pernah suatu waktu saya disuruh berhubungan intim dengan pria lain,” Pungkasnya.
“orang hanya tau apa yang mereka lihat saja, mereka tidak merasakan apa yang saya derita, setiap hari pulang dengan keadaan mabuk, uang dibuat foya-foya, saya dan anak tidak di nafkahi, banyak yang akan saya ungkapkan, tapi nanti akan saya sebut untuk sidang di Pengadilan, biarkan hakim yang akan memutuskan,” ujarnya.
Salah seorang kerabat Rostina menjelaskan Am(50 ) mengisahkan.
“Ros orangnya pendiam, jarang mau cerita, seharian kami disini, bertanya kenapa bisa begitu, tidak di jawab, hanya diam, paling minta makan dan minum saja, terus dia minta ijin gendong putrinya, senyum saja sama kami ini, orangnya sabar, jadi kami kaget jika sampai begini, satu saja kalimat yang sering diulang-ulang dengan menggunakan bahasa Bima “Wati Du wau ku tahan eee.(sudah tidak kuat menahan)…” jelas kerabatnya tersebut.
Menurut Am, bahwa mereka sering mendengar pertengkaran diantara Terduga dan korban (Suaminya). Pernah suatu waktu Ros (terduga ) mengalami kekerasan yang cukup fatal, tapi Ros maafkan suaminya itu, karena ia berpikir tentang anaknya dan mungkin bisa berubah.Hanya saja akhir-akhir ini Ros sering terlihat duduk melamun dan menangis, ujarnya.
Am juga mengisahkan bahwa pernah suatu kali Ros ingin minta bercerai dari suaminya, malah dijawab dengan kekerasan. “pokoknya runyam eeee, yah mungkin akibat sudah tidak kuat lagi menahan sakit, maklum orangnya pendiam, disiksa juga hanya diam dan menangis, coba gak kejadian ini kami melihat semangatnya, sebagai tetangga kami kaget Ros bisa seperti ini.” Pungkas kerabatnya tersebut.
Sementara Kasat Reskrim Polres Bima Iptu Adhar, SH membenarkan bahwa pihaknya tengah memeriksa dan membuat Berita Acara Peristiwa, atas Tindak pidana Penganiayaan, yang terjadi di desa dena kec madapangga Kab Bima.
Peristiwa penyiraman minyak goreng panas pada hari Sabtu tanggal 31 Juli 2021 Pukul 16.30 wita.
Dengan korban Anwar Alias Obo (50), Satpam Pom bensin sila. Korban beralamat di RT.08 RW.04 Desa Rasabou Kec. Bolo Kab .Bima. sedangkan Terduga bernama Rostina (38).
“peristiwanya sudah viral kan, jadi tidak perlu lagi saya jelaskan, soal kenapa pelaku melakukan itu, berdasarkan BAP Pelaku mengaku dirinya sering disiksa. Itu saja ok.” Tutur Iptu Idham SH.
Reporter. LR NTB.
Editor . Bustanul/ Jeks