Uncategorized

Peduli Lingkungan Hidup, Kodim 1608/Bima Tanam Mangrove

Spread the love

Lintas Rakyat-NTB. Bima –Kodim 1608/Bima melakukan kegiatan penghijauan penanaman Bibit Mangrove Dalam rangka HUT TNI ke-75 tahun  2020 di Tepi Laut. Tepatnya di Dusun Niu, Kelurahan Dara, Kota Bima. Kegiatan ini merupakan implementasi dari program pembinaan lingkungan hidup tahun 2020, Jumat, 16 Oktober 2020.

Tampak hadir dalam kegiatan penanaman bibit mangrove tersebut yakni anggota Kodim, Koramil dan Kompi, Sub Denpom, Polri, Pol PP, BEM STKIP Bima, Pemda, KPH  Kota dan Kab Bima, Persit Dim 1608/Bima, Hijau Jao Bima, Sabua Ra’a Bima, FKPPI Kota Bima, PPM Kota Bima dan warga masyarakat Ni’u sekitarnya.

Dalam kegiatan ini 400 ratus bibit mangrove ditanam di sekitar lokasi bibir pantai dengan harapan menjaga kelestarian lingkungan hidup dan mengurangi pemanasan global serta menjaga ekosistem perairan.

Dandim 1608/Bima Letkol Inf  Teuku Mustafa Kamal Lewat Danramil 1608 -07/Monta Mayor Inf Syaharudin menyampaikan bahwa Indonesia memiliki mangrove kurang lebih 3,7 juta hektar merupakan yang terluas di Asia bahkan di dunia. Hutan mangrove mempunyai keistimewaan dalam berbagai hal baik dari aspek fisik, ekologi dan ekonomi.

Lanjut Dandim, dari sisi fisik mangrove mempunyai akar yang banyak dan batangnya kokoh sehingga mampu mencegah gelombang tsunami, ombak dan abrasi air laut. Dari sisi ekologi mangrove mampu berfungsi sebagai filter polusi air dan udara karena dapat tumbuh pada kondisi tanah berlumpur / limbah dan menyerap polutan/ asap dari udara.

“Mangrove sebagai habitat tempat hidup dan berkembang biak berbagai jenis ikan laut lainya,”ujar Dandim.

Ia berharap  dan mengajak kepada seluruh warga Dusun Niu, agar lebih peduli terhadap lingkungan yang ada di sekitar tersebut, karena manfaat nangrove dari sisi ekonomi adalah menghasilkan kayu untuk bahan bangunan dan arang serta menghasilkan buah/ biji untuk dibuat berbagai panganan serta minuman.

“Ya, kulit pohon mangrove sangat baik untuk bahan baku pewarna batik. Selanjutnya keberadaan hutan mangrove berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi wisata alam,”tutup Pria kelahiran Aceh itu. (RED)

Tinggalkan Balasan