GERAKAN PGRI PEDULI: MENGANTAR GURU KE PERISTIRAHATAN TERAKHIR DI DESA LASI

Spread the love

Dompu, NTBlintasrakyat-ntb.com ~ Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Jumat pagi (13 Juni 2025), langit Desa Lasi, Kecamatan Kilo, seolah ikut berduka. Dunia pendidikan Kabupaten Dompu kehilangan salah satu sosok terbaiknya: Bapak M. Saleh Hamid, S.Pd.SD, Kepala SDN 17 Kilo sekaligus anggota aktif Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Kilo.

Almarhum wafat di kediamannya dengan tenang. Kepergiannya menjadi kehilangan mendalam bagi dunia pendidikan dan organisasi profesi guru di wilayah tersebut. Dikenal sebagai pribadi sederhana, beliau adalah sosok yang tidak pernah absen dalam perjuangan organisasi. Ia tidak menunggu komando, namun selalu hadir atas panggilan nurani dan pengabdian.

Sebagai bentuk penghormatan terakhir, Gerakan PGRI Peduli kembali hadir. Pengurus PGRI Kabupaten Dompu, didampingi oleh seluruh pengurus PGRI Cabang Kecamatan Kilo beserta jajarannya, berjalan menyusuri jalan-jalan desa menuju rumah duka. Mereka datang dengan mengenakan seragam kebesaran organisasi , simbol penghormatan bagi seorang guru yang telah mengabdi tanpa pamrih.

“Banyak yang punya jabatan, tapi tak pernah hadir dalam gerakan. Beliau, dengan segala kerendahan hatinya, selalu ada. Setia. Konsisten. Ikhlas,” ujar D. Chend, pengurus PGRI Kabupaten Dompu, saat dikonfirmasi oleh media ini. Ucapannya disampaikan dengan nada bergetar, menandakan duka yang sungguh mendalam.

Prosesi pemakaman berlangsung khidmat. Jenazah diiringi lantunan takbir dan doa oleh warga, sesama guru, rekan organisasi, hingga para murid almarhum. Tak perlu undangan resmi, semua hadir dengan sendirinya — seolah hati mereka tahu bahwa yang pergi bukan orang biasa, melainkan sosok luar biasa yang hidup dalam sunyi pengabdian.

“Kami bersaksi bahwa almarhum adalah pribadi yang baik. Semoga Allah SWT menerima segala amal kebaikannya, mengampuni segala khilafnya, dan menempatkannya di sisi terbaik-Nya,” ucap seorang pelayat dengan penuh haru.

Kehadiran lengkap dua tingkatan organisasi — kabupaten dan kecamatan — membuktikan bahwa Gerakan PGRI Peduli bukan sekadar slogan, melainkan ruh solidaritas sejati. Dalam duka, mereka hadir. Dalam sunyi, mereka menyatu. Tidak ada pejuang yang dilupakan. Tidak ada anggota yang dilepas sendirian.

Hari itu, dunia pendidikan tidak sekadar kehilangan seorang guru. Kami kehilangan sosok teladan, panutan dalam kesunyian, dan pejuang yang berjalan dengan hati.

Selamat jalan, Bapak M. Saleh Hamid.
Namamu akan terus kami kenang. Semangatmu akan terus menjadi suluh perjuangan bagi PGRI dan seluruh insan pendidikan di Dompu.( Om jeks ).

Next Post

Bhabinkamtibmas Desa Adu Gencar Sosialisasikan Kamtibmas ke Warga Binaan

Ming Jun 15 , 2025
Spread the love lintasrakyat-ntb.com ~ Dompu, Nusa Tenggara Barat – Dalam upaya memperkuat keamanan dan ketertiban di tingkat desa, Bhabinkamtibmas Desa Adu, Brigadir Wahyudin, melakukan kegiatan sambang dan penyuluhan kamtibmas kepada warga binaannya di Dusun Fanda, Desa Adu, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, pada Minggu (15/6/2025) sekitar pukul 11.00 WITA. Dalam […]

You May Like