Lintas Rakyat NTB. Denpasar – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020 pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dilaksakan di tujuh daerah Kabupaten/Kota yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara menerima paparan kesiapan pengamanan Pilkada Serentak yang digelar secara Video Conference (Vidcon), di ruang Airlangga, pada Selasa (15/9/2020), yang diikuti oleh Danrem 162/WB dan para Dandim Jajaran Korem 162/Wira Bhakti yang di wilayahnya digelar Pilkada Serentak Tahun 2020.
Pangdam menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk memastikan tugas perbantuan dari Jajaran Kodam IX/Udayana dalam rangka Pilkada Serentak sudah terkonsep dengan jelas, sehingga diharapkan pelaksanaan perbantuan kekuatan TNI kepada Polri dan Pemda bisa berjalan dengan baik.
Selanjutnya, Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., SH., M.Han, menyampaikan paparan rencana pengamanan yang pada intinya memaparkan secara umum situasi dan kondisi wilayah NTB aman terkendali, namun harus tetap memperhatikan beberapa kerawanan saat tahapan Pilkada diantaranya mulai dari pendaftaran Paslon, kegiatan kampanye, masa tenang, pemungutan suara, penetapan calon terpilih dan saat terjadinya pelanggaran protokol kesehatan. Dilaporkan juga secara rinci daerah-daerah rawan dan aman serta rencana mengatasi ancaman tersebut, dengan demikian jajaran Korem 162/WB dapat berupaya mengantisipasi potensi kerawanan dengan tetap melaksanakan koordinasi bersama KPU dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
“Dari seluruh kegiatan rencana pengamanan Pilkada yang kami laporkan tersebut, maka dapat kami simpulkan bahwa Jajaran Korem 162/Wira Bhakti dengan ini menyatakan siap untuk melaksanakan tugas perbantuan kepada Polda NTB dalam rangka pengamanan Pilkada Serentak se Kabupaten/Kota di Provinsi NTB,” tegas Danrem.
Menanggapi paparan dari Danrem, Pangdam memberikan apresiasi atas perencanaan tersebut, namun kedepan harus lebih disempurnakan dan dianalisa kembali. Segala potensi-potensi kerawanan secara umum di masing-masing Kodim tidaklah sama, oleh sebab itu harus diperhatikan berdasarkan perkembangan situasi di masing-masing wilayah.
Lebih lanjut, Pangdam menekankan agar batas-batas kewenangan TNI segera dirumuskan dan dibakukan. Jika perlu, Korem membuatkan SOP yang dirangkum dalam buku saku dan dibawa oleh setiap prajurit di lapangan, kemudian juga agar dilaksanakan sosialisasi dan simulasi serta Tactical Floor Game (TFG) untuk segala mekanisme Komando Kendali (Kodal) pada saat di lapangan.
“Yang terpenting adalah Netralitas TNI, perlu juga ditekankan kembali kepada seluruh prajurit bukan hanya kepada pasukan yang terlibat di lapangan. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan bisa menjadi pedoman untuk penyusunan rencana kedepan yang lebih matang, sehingga pelaksanaan Pilkada di Provinsi NTB dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar,” demikian tegas Pangdam.
Hadir mendampingi Pangdam pada saat Vidcon tersebut antara lain Kasdam IX/Udayana, Kapok Sahli Pangdam IX/Udayana, Asrendam IX/Udayana, Para Asisten Kasdam IX/Udayana, Para Dan/Ka Balakdam IX/Udayana. (Rls/Redaks)