Lintasrakyatntb.com.Manggelewa,-Buntut dari dugaan pencurian Handphone, Dua Kelompok Petani Bawang asal Bima, masing-masing warga asal Dusun Tonggo Ndoa, Desa Lido, Kecamatan Belo diduga diserang oleh warga Desa Ngali, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, di areal pertanian bawang Dusun Mekar Sari, Desa Nanga Tumpu, Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu, Minggu (4/7/2021) sekira pukul 08.00 Wita.
Saat insiden terjadi, petani bawang bernama Jumaidin (32), asal Dusun Tonggo Ndoa Desa Lido dan Jufrin alias Duta (30) warga Desa Nanga Tumpu, mengalami luka cukup serius akibat sabetan senjata tajam.
Mendapat laporan terkait aksi penyerangan tersebut, Personil Polsek Manggelewa, dipimpin oleh Kapolsek, Iptu Abdul Malik, SH., langsung turun ke lokasi untuk mengendalikan situasi.
Dari keterangan saksi-saksi, Kapolsek menyebutkan, awalnya Jumaidin dan warga Desa Lido lainnya saat itu sedang bekerja di lahan tanam bawang miliknya.
“Tiba-tiba datang sekelompok Warga Desa Ngali bergabung dengan warga Dusun Lara Desa Nanga Tumpu sekitar 20 orang, langsung menyerang dan membacok salah seorang warga Desa Lido menggunakan senjata tajam sejenis parang” ungkap Kapolsek.
Lanjutnya, akibat dari bacokan, warga yang dimaksud yakni Jumadin, terkena luka robek bagian punggung dan telapak tangan bagian kanannya.
“Namun, karena Jumadin terluka, warga Desa Lido lainnya, tidak terima dan balik menyerang warga Desa Ngali,” lanjutnya.
Akibatnya, sambung Kapolsek, salah seorang warga Dusun Lara, Desa Nanga Tumpu, bernama Jufri alias Duta, yang ikut bergabung dengan warga Desa Ngali ikut terluka akibat sabetan parang mengenai telapak tangan kirinya.
Kapolsek mengungkapkan, rupanya aksi penyerangan tersebut diduga ditengarai oleh adanya tindakan pencurian yang diduga dilakukan oleh salah seorang petani asal Desa Ngali.
“Kejadian tersebut diduga berawal dari kurang lebih 10 hari yang lalu Nasir, Petani asal Desa Ngali kedapatan mencuri HP milik Fadil, Petani asal Desa Lido. Tetapi karena ketahuan, HP tersebut dikembalikan ke pemiliknya sehari setelah itu,” kisah Kapolsek.
Bahkan, jelas Kapolsek, antara Fadhil dan Natsir telah didamaikan dengan dibuatkan surat pernyataan, lantaran keduanya terlibat cekcok.
“Keduanya, Fadhil dan Natsir sempat ribut, pada Sabtu, 3 Juli 2021 kemarin, dan sudah didamaikan dengan dibuatkan surat pernyataan,” terang Kapolsek.
Akan tetapi, tandas Kapolsek, hari ini Minggu, (4/7/2021) tiba-tiba anggota piket kembali mendapat laporan terkait adanya insiden penyerangan untuk kedua kalinya, sekira pukul 08.00 pagi.
Tanpa menunggu lama, Anggota Piket Jaga Polsek Manggelewa meluncur ke TKP dan Kapolsek Manggelewa Iptu Abdul Malik SH., langsung mengendalikan situasi sekira pukul 09.00 Wita.
Dalam arahannya, Kapolsek meminta agar keluarga korban menyerahkan insiden ini agar diproses secara hukum.
“Kita minta penyelesaian kasus ini dipercayakan sepenuhnya kepada pihak keamanan atau pihak penegak hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut,” imbuh Kapolsek.
Lebih lanjut, Kapolsek Manggelewa juga menekankan juga kepada keluarga korban agar tidak terprovokasi oleh pihak yang lain yang mencoba mengadu domba kedua belah pihak.
Sejauh ini, salah satu pihak, yakni, Jumaidin korban luka sabetan, resmi melaporkan ketiga terduga pelaku, masing-masing Ajuda Ago (43) dan Erik (37) warga Desa Ngali, Kecamatan Belo sekaligus Jufri alias Duta warga Dusun Lara, Desa Nanga Tumpu, Kecamatan Manggelewa untuk diproses secara hukum.
Hingga berita ini dinaikkan, situasi di sekitar lokasi terpantau kondusif, “sementara salah satu korban luka lainnya, yakni dari kubu petani asal Desa Ngali dan Desa Lara belum mengambil tindakan hukum apapun,” pungkas Kapolsek.
Reporter. LR Jeks
Editor . Bustanul Arifin.