Dompu, lintasrakyat-ntb.com – Dua Proyek pembangunan pengerasan jalan ekonomi di dusun bangunan
Urip Desa kampasi meci kecamatan Manggelewa kabupaten Dompu-NTB di duga di kerjakan asal-asalan
Dimana pekerjaan pembangunan pengerasan jalan dari anggaran Dana Desa (DD) Tahap satu Tahun Anggaran 2024 diduga tidak sesuai spesifikasi dan teknis di lihat dari pelaksanan pengerasan jalan terkesan asal-asalan dan tidak rapi sehingga kurangnya mutu pekerjaan. Ungkap tim intelijen DPD Gnp Tipikor kabupaten Dompu Hikmah. SH pada media ini Kamis (9/5/24)
Yang dimana Pekerjaan peningkatan jalan ekonomi di dua tempat di dusun bangun Urip dengan volume 300 M dengan besar nominal anggaran 70 juta dan Peningkatan jalan ekonomi dengan volume lebar 3 M dengan panjang 400 M nominal anggaran 100 juta pekerjaan diduga asal asalan
Dijelaskan hikmah, Apalagi dalam pekerjaan pengerasan tersebut tidak tidak menggunakan vibro alat berat untuk memadatkan tanah hanya memakai manual sehingga jalan bergelombang dan hasilnya tidak maksimal dimana di temukan volume pekerjaan tidak sesuai dengan nilai nominal anggaran ungkapnya
Dari pantauan tim intelijen di lapangan proyek pengerasan jalan yang tertera dalam papan informasi dalam bentuk kegiatan memakai pasir batu (sirtu) tapi fakta di lapangan hanya menggunakan tanah timbunan biasa dengan ketebalan yang tidak wajar.
Wajar saja masyarakat ragu atas kualitas pekerjaan tersebut memakan dana sebesar Rp. 170. Juta, dari anggaran dana desa tahun 2024 tahap satu.
Menurutnya yang seharusnya
pekerjaan itu harus menggunakan vibro atau alat berat memadatkan tanah sehingga pekerjaan itu tidak amburadul dan bergelombang
Disinyalir bahwa kegiatan proyek pengerasan jalan diduga asal-asalan dan tidak mengendapkan mutu dan kualitas tidak sesuai spesifikasi teknis yang ada tutupnya.
Di tempat yang sama salah seorang warga yang tidak mau di sebutkan identitasnya kepada media ini, menyampaikan sangat di sayangkan pelaksanan proyek pengerasan jalan di dusun bangun urip itu asal asalan dan tidak melibatkan warga melibatkan tim TPKD, dan BPD setempat.
Kepala desa kampasi meci Sahrudin yang dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya Selasa (7/5/24) mengatakan, Memang dari perencanaan pekerjaan pengerasan jalan ekonomi seharusnya menggunakan alat berat atau vibro, tapi dari pengalaman yang ada tidak satupun pekerjaan peningkatan jalan ekonomi menggunakan alat berat jelasnya.
Lanjutnya pekerjaan itu dilakukan itu atas hasil kesepakatan dengan warga dan pertimbangan dari pemerintah daerah.
” Saya bekerja atas kesepakatan dengan warga dan hasil konsultasi dari pemerintah daerah tidak apa-apa tidak menguntungkan vibro mengingat kesulitan untuk mendatangkan alat berat ke lokasi” jelasnya.
Menurut kades semua desa pun tidak ada yang menggunakan alat berat dan saya lakukan semua ini karena berdasarkan pengalaman saya selama ini. Ujarnya
Kata kades sebelum saya menjabat kades sebelumnya juga tidak pernah menggunakan vibro. Tutupnya. ( Om Jeks )