POLRES DOMPU

Kapten KM HENG-HENG ditemukan terbujur kaku di kamar kapalnya ? ini penyebabnya

Spread the love

 

Lintasrakyat-ntb.com. Kempo,– SANTJE LOMBO ( 52) yang merupakan warga Perumahan bogenfil blok f no 3 Girian permai kota Bitung Propinsi Sulawesi Utara yang tidak lain adalah kapten dari KM HENG-HENG yang bersandar di teluk saleh di temukan sudah tidak bernyawa di dalam kamar pribadinya di KM HENG-HENG diduga serangan Jantung. Senin ( 8/5/2023) sekira pukul 19.00 witta.

 

Anggota Piket Polsek Kempo yang mendapati informasi dari Kepala Pelabuhan yakni saudara ansar dan Toto Eriyanto yang merupakan Agen Pengurus Kapal sekitar pukul 18.45 wita yang di hubungi oleh ABK KM HENG-HENG melalui Via meminta kepada Kepala Pelabuhan dan Agen Pengurus Kapal tersebut untuk membawa tim Medis Bahwa Kapten Kapal KM HENG-HENG di temukan terbujur kaku di kamar kapal.

Di pimpin langsung oleh Kapolsek Kempo Ipda Akhmad Marzuki melakukan pengecekan di Tempat Kejadian Perkara ( TKP).

Setelah sampai di TKP pihak penyidik Polsek Kempo langsung menggali Informasi dari ABK Kapal KM HENG-HENG.

Menurut kerangan dari BOSUN ( kepala Kerja), DJEFRI JANTJE PIETHER (53) Alamat, Kel. Mandidir Unet, rt/rw 012/002, kec. Mandidir, Bitung Sulawesi Utara

yang menceritakan kepada Penyidik Polsek Kempo

Menjelaskan bahwa pada saat itu koki kapal memberitahukan kepadanya bahwa korban tidak merespon panggil makan, dengan adanya laporan dari koki tersebut , bosun dan para ABK mengecek keadaan korban dikamarnya, pada saat di cek tersebut korban sudah dalam keadaan meninggal dalam posisi terlentang diatas kasur nya.

Menurut keterangan Beberapa ABK KM HENG-HENG bahwa Almarhum diduga menderita penyakit Maag, namun tetap beraktifitas seperti biasa.

 

Setelah mendapati keterangan keterangan dari ABK KM HENG-HENG pihak Polsek kempo meminta kepada seluruh ABK KM HENG-HENG agar mayat tersebut segera di efakuasi ke darat.

 

Pada hari selasa tanggal 9 mei pukul 06.00 wita korban berhasil di efakuasi ke daratan , korban kemudian di bawa dengan menggunakan ambulan menuju ke RSUD Dompu untuk dilakukan formalin sesuai dengan permintaan istri korban sehingga korban bisa segera di pulangkan mengingat sebelumnya pihak istri dan keluarga dari Kapten KM HENG-HENG mengirim surat melalui via WhatsApp di salah satu ABK Kapal agar mayat Dari Kapten Kapal KM HENG-HENG tidak di lakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah keluarga.

(Bustanul Arifin )