KABUPATEN DOMPU

Kembali Bendungan Sanggopa Sante Kecamatan Manggelewa Kab Dompu di Gerduk APPRA

Spread the love

Lintasrakyat-ntb.com ~ Akasi Unjuk Rasa jilid II ( Dua ) Terkait Pilot Projek Remedial dan Penanganan Sedimentasi 7 titik Bendungan di Kabupaten Dompu, Aksi UNRAS di sentralkan di Bendungan Sanggopa Sante Kec Manggelewa Kab Dompu pada hari kamis tgl 30/03/2023) sekitar pukul 10:20 wita

Dalam kesempatan itu, masa aksi, merasa tidak puas dengan pihak WASKITA KARYA ( ANDRI) penanggung jawab kegiatan, yang tidak mampu menjelas spesifikasi teknis kegiatan Remedial dan Penanganan Sedimentasi di Bendungan Sanggopa Sante, yang menjadi sampel dari 7 titik bendungan yg ada di Kab Dompu.

Syuriadin,S.Pdi , selaku Ketua APPRA Kecamatan Manggelewa (Korlap) mengatakan” Kegiatan Remedial dan Penanganan Sedimentasi khususnya di Bendungan Sanggopa Sante menghabiskan anggaran miliaran rupiah di kerjakan secara serampangan, projek gagal” ucapnya

” Pihak WASKITA KARYA Gagal Total melaksanakan Remedial dan Penanganan Sendimentasi khususnya di Bendungan Sanggopa Sante, yang Samapi saat ini belum mampu memenuhi apa yang menjadi tuntutan masa AKSI sehingg kami kembali gelar  Aksi jilid II dari UNRAS hari ini,yaitu hari Kamis 30/03/203.” Pungkasnya

Syuriadin,S.Pdi, menambahkan” untuk Tahapan selanjutnya akan di hadirkan DIREKTUR WASKITA KARYA, dan BWS dalam agenda DISKUSI di sentralkan di Bendungan Sanggopa Sante Pekan Depan,sesuai dengan Berita Acara yang di buat oleh pihak WASKITA KARYA ( Andri), dan di tanda tangani bersama oleh saya selaku ketua APPRA Kecamatan Manggelewa yang di saksikan oleh BHABINSA, juga unsur APH sektor Manggelewa.

” Dalam agenda DISKUSI juga melibatkan unsur masyarakat penerima manfaat yang di sekitar Bendungan Sanggopa Sante.” Pungkasnya

Di lokasi yang sama Kepala desa Doro Melo Bapak Supardin Abdullah mengatakan saat di wawancarai ” Saya sangat menyangkan Kinerja yang di tunjukan oleh pihak waskita karya dalam pembangunan Bendungan ini”

Saya juga sependapat dengan adik adik pendemo bahwa harus  di lakukan Evaluasi ulang Aktivitas/Kegiatan Remedial dan Penanganan Sedimentasi”

“Kami selaku penerima manfaat tidak menginginkan bendungan yang di bangun di wilayah Doro Melo kecamatan Manggelewa,yang menelan anggaran puluhan meliar hanya kami gunakan dalam jangka pendek atau dua tahun” pungkasnya

“Dan saya selaku kepala Desa Doromelo benar benar tidak tau kalau ada kegiatan pembangunan bendungan di wilayah binaan saya,karena saya tidak pernah menerima surat pemberitahuan ataupun surat sosialisasi terkait dari pihak waskita karya”

Pada tahun kemari warga saya mengalami gagal panen di akibatkan tidak adanya air karena di akibatkan adanya kegiatan di bendungan tersebut, saya berharap kepada pelaksana kegiatan agar hadirkan Pemenang tender atau direktur di lokasi bendungan ini,supaya semuanya jelas dan sy tidak ingin adanya pemblokiran ataupun Aksi aksi demo semacam ini,” tutupnya ( om Jeks )