Lintasrakyat-ntb.com. Kilo,- Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Desa( GMPD) Desa Mbuju. Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat ( NTB)
melakukan Aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Desa Mbuju Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu, Selasa (01/03/2022). Sekira pukul 08.00 witta.
Gerakan unjuk rasa ini dilakukan sebagai bentuk Rasa kekecawaan Masyarakat kepada Pemerintah Desa Mbuju karena di duga tidak mampu menyelesaikan semua program yang telah ditetapkan pada tahun 2021.
Ucok Ardiansyah, selaku Koordinator laparangan meminta kejelasan dan realisasi pengerjaan program yang telah dijalankan namun jauh dari kualitas pengerjaannya.
“Hari ini kami minta kepada kepala desa Mbuju segera beri kejelasan pada program yang telah dijalankan yang memakan anggaran yang besar. Tapi jauh dari kualitas,” teriak saat menyampaikan orasinya Ucok di depan Kantor Desa Mbuju.
Ucok Ardiansyah, Koordinator Lapangan itu lebih lanjut menjelaskan pembangunan infrastruktur jalan tani yang berada pada wilayah So Dunca dusun Mpolo dengan anggaran 210 juta, Bor air bersih, dan pembuatan hidran di dusun Matompo memakan anggaran 189 juta. So duga tak di laksanakan oleh Pemdes Desa Mbuju.
” Yang menjadi tanda tanya besar dalam benak kami selaku generasi Muda serta masyarakat Desa Mbuju, jangan- jangan anggaran ini sudah hilang di telan Bumi atau diduga sudah masuk di kantong pribadi dan Kelompok” pungkasnya
Dari semua program itu, mereka menduga bahwa anggaran yang besar pada setiap program yang telah ditetapkan sudah habis karna diduga di gunakan untuk kepentingan pribadi oknum pemerintah Desa Mbuju.
” Oleh karena itu saya selaku koordinator lapangan Serta atas nama Masyarakat Desa Mbuju, meminta klarifikasi kepada oknum Kepala Desa Mbuju, agar mau menemui kami dan menjelaskan dengan adanya beberapa polemik dan dinamika yang terjadi di Desa Mbuju ini, terutama Maslah program 2021 yang diduga tidak di laksanakan dengan sempurna dan baik oleh Oknum pemerintah Desa Mbuju” tegas” Ucok sapaan akrabnya.
Setelah beberapa lama mereka melakukan aksi unjuk Rasa dan orasi , namun tidak direspon dari Oknum Kades, karena oknum kades tidak da di tempat, sebagai bentuk kekecewaan, masa aksi melakukan penyegelan kantor Desa Mbuju,
” Karena kades tidak mau menemui dan mendengarkan aspirasi kami, terpaksa kami melakukan penyegelan kantor Desa Mbuju, kami memberikan waktu 2X 24 jam. Jika Oknum kades tidak mau mendengarkan aspirasi kami, maka ia.i akan memperpanjang penyegelan kantor Desa ini, sampai waktu yang belum di tentukan.” tegasnya. ( LR Bustanul Arifin)