Sumbawa Barat:-Lintasrakyat-ntb.com:-Mapolres Sumbawa Barat melalui satuan Intelkam melakukan pulbaket kepada produsen tempe dan tahu se-kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada, Sabtu (19/02/2022) pukul 10.00 Wita.
Pulbaket tersebut dilakukan terkait adanya rencana mogok produksi tahu dan tempe pada tanggal 21 22 23 se-jabodetabek.
Kapolres Sumbawa Barat AKBP Heru Muslimin, S.IK.,M.IP melalui Kasi Humas IPDA Eddy Soebandi Adireja, S.Sos menyampaikan, adapun rangkaian kegiatan yaitu sekitar pukul 10.00 Wita unit Intelkam melaksanakan pulbaket terhadap saudara Sangiran selaku pemilik atau pengelola pabrik tempe tahu di Kelurahan Dalam Kecamatan Taliwang KSB.
“Adapun hasil pulbaket yang intinya, saudara Sangiran hanya memproduksi tempe sebanyak 150 kg tempe dan tahu 100 Kg perhari dan menjual tempe seharga Rp. 5000 per 4 papan dan tahu Rp. 5000 per 3 Biji (Matang). Permasalahan yang dihadapi dalam memproduksi tempe adalah melonjaknya harga kedelai impor dengan harga 12.000 Kg. Dan saudaran Sangiran selaku pemilik pabrik tempe tidak akan melakukan aksi mogok produksi karena dapat menghambat pendapatan kami,” Ucap IPDA Eddy.
Selanjutnya, kata IPDA Eddy, Pukul 10.50 Wita unit Intelkam melaksanakan pulbaket terhadap saudari Mun selaku pengelola pabrik tempe tahu lingkungan Kotabaru Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat.
“Dengan hasil pulbaket bahwa mereka memproduksi tempe sebanyak 35 Kg dan Tahu 50 Kg perhari. Dan mereka tidak melakukan produksi karena saat ini air pam PDAM sedang dalam perbaikan. Mereka akan memproduksi tempe tahu ketika air PDAM lancar mengalir. Sementara terkait dengan adanya isu mogok produksi di televisi mereka tidak mengikuti ajakan tersebut meskipun mempunyai permasalahan yaitu melonjaknya harga Kedelai Impor,” ucap IPDA Eddy.
Kemudian pukul 11.30 Wita, kata IPDA Eddy, unit Intelkam melaksanakan pulbaket terhadap saudari Megawati selaku pengelola pabrik tempe tahu di Kota Baru Kelurahan Dalam Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat. Adapun hasil Pulbaket yang intinya mereka tetap memproduksi tempe sebanyak 50 Kg dan Tahu 50 Kg perhari, kemudian menjual tempe Rp. 10.000 per 9 Papan dan Tahu Rp. 40.000 per Papan.
“Mereka sangat menyayangkan dengan melonjaknya harga kedelai impor sehingga kami harus mengurangi jumlah kedelai yang diproduksi. Untuk saat ini mereka akan tetap melakukan produksi dan tidak mengikuti aksi ajakan mogok produksi di televisi,” ulasnya.
Setelah itu, pukul 12.00 Wita unit Intelkam melaksanakan pulbaket terhadap saudara Safrudin selaku pengelola atau pemilik pabrik tempe di desa Perjuk Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat.
“Adapun hasil pulbaket yang intinya mereka memproduksi tempe sebanyak 100 Kg dan Tahu 100 Kg perhari, mereka merasa merugi dengan naiknya harga kedelai impor sehingga kami harus mengurangi jumlah kedelai,” pungkasnya.
Terakhir ia menyampaikan, mereka berharap Pemerintah dapat membantu mereka dengan cara menurunkan harga kedelai. Dan juga tidak akan mengikuti kegiatan mogok produksi yang di isukan akan berlangsung tanggal 21 22, 23 Februari 2022 mendatang.
Pantauan media ini dilapangan, kegiatan Pulbaket tersebut berakhir pukul 12.50 Wita berjalan aman dan lancar.(Om Jeks LR)