Uncategorized

Diduga depresi, Duda 28 tahun asal Pekat nekat gantung diri.

Spread the love

Lintasrakyat-NTB.Com.Pekat,- Kejadian bunuh diri di Kabupaten Dompu NTB selama beberapa tahun terakhir semakin menjamur saja. Selain melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan menggunakan tali, juga kerap dilakukan dengan cara meneguk racun insektisida maupun herbisida.

Beberapa tahun sebelumnya, aksi bunuh diri di Kabupaten Dompu ini sempat menyita perhatian dari pihak pusat karena aksi bunuh diri ini biasa dilakukan oleh kalangan pelajar, namun belakangan ini justeru dilakukan oleh pria beristri maupun berstatus duda.

Andrianto alias Rian (28) warga Dusun Calabai Atas Desa Calabai Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu Senin (23/08) sekitar pukul 07.30 wita ditemukan meninggal oleh adik kandungnya dalam kondisi masih menggantung dengan seutas tali nilon diruang tamu kediamannya.

Andi Saputra (24) yang merupakan adik kandung korban (saksi, red) menemukan kakaknya sudah tidak bernyawa dalam keadaan tergantung dengan menggunakan seutas tali nilon pada pukul 07.30 wita ketika saksi bangun tidur dan keluar dari kamarnya.

Kapolsek Pekat, Ipda Muhammad Sofian Hidayat, S.Sos menjelaskan, jasad almarhum pertama kali ditemukan oleh Andi (adik kandung korban) dalam kondisi tergantung. kaget melihat jenazah kakaknya tergantung, Andi langsung lari keluar rumah untuk mencari ayahnya yang sedang berada dikebunnya.

“Setelah memberitahukan kejadian pada ayahnya, keduanya langsung lari menuju rumah. Melihat anaknya masih dalam keadaan tergantung, spontan ayahnya berteriak meminta tolong kepada tetangga untuk menurunkan jenazah anaknya yang masih dalam keadaan tergantung,”jelas Kapolsek.

Warga sekitar yang mendengar teriakkan itu, Lanjut Kapolsek, langsung berlarian menuju TKP dan menurunkan jenazah almarhum dengan cara memotong tali dengan menggunakan parang. Setelah dicek oleh warga, rupanya almarhum telah meninggal dunia.

Mengetahui adanya Kejadian bunuh diri, anggota piket Polsek Pekat langsung meluncur ke TKP dan membawa jenazah almarhum ke Puskesmas Calabai dengan menggunakan mobil patroli guna dilakukan otopsi. Dari hasil otopsi pihak medis Puskesmas Calabai, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, hanya saja ditemukan luka lecet pada leher yang disebabkan lilitan tali nilon serta adanya darah yang keluar dari anus korban.

“Berdasarkan keterangan dari pihak medis Puskesmas Calabai, semenjak berpisah dengan isteri dan anaknya, almarhum merupakan pasien rawat jalan yang rutin setiap 10 hari sekali datang ke Puskesmas Calabai untuk meminta obat depresi. Atas kejadian itu pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut dan bersedia membuat surat pernyataan tidak keberatan,”ujar Kapolsek Pekat.

Reporter.  LR TIM

Editor.      BUSTANUL