Bima, LintasRakyat.Net – Pasca mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Perusahaan Media Online Indonesia (MOI) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat melalui rilisan resmi Muhtar siap akan berafiliasi dalam Organisasi Media Independen Online (MIO) Indonesia yang telah dilakukan peresmian dan dilaunchingkan yang digelar di Gedung B3KS Jakarta, Kawasan Salemba, Senin, 21 Desember 2020 pukul 15. 30 WIB.
Pernyataan tersebut disampaikan pemimpin redaksi LintasRakyat.Net kepada sejumlah media, Selasa (22/12).
Katanya, meskipun pengunduran diri dari Organisasi MOI dilakukan melalui media online, namun atas jabatan sebagaimana dalam Lampiran Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan (DPP) Media Online Indonesia Nomor : B.0018/DPP-MOI/SK- Kepengurusan DPC/VII/2020. Registrasi dan Sertifikasi DPP Perkumpulan Perusahaan Media Online Indonesia (MOI) RS- DPP-MOI-DPC- Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), 22-07-2020, pria berdarah Bima ini sudah menyampaikan hal tersebut kepada Ketua DPC MOI, Armin maupun Ketua Harian Sriuya Utami via telepon.
“Ya, atas pengunduran diri saya sudah sampaikan ke mereka. Lagi pula secara UU Pokok Pers, yakni UU No.40 Tahun 1999 tentang Pers, siapapun wartawan berhak memilih organisasi untuk tempat bernaung dalam menjalankan jurnalistik dan tdak dapat diintervensi oleh siapapun orangnya,”ungkapnya.
Dia mengatakan pengunduran diri dan bergabung di Organisasi MIO dilakukan pria kelahiran 17 Agustus 1979 itu disebabkan karena menurutnya dalam organisasi tersebut terdapat kumpulan orang-orang yang memiliki komitmen yang kuat, kokoh, dan sikap konsistensi untuk memperjuangkan marwah pers yang selama ini kerap terjadi diskriminalisasi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab baik dalam konteks konten berita dibuat wartawan terlebih lagi hal lainnya.
“Saya sangat opitimis MIO akan hadir selain daripada transformasi media menjadikan kekuatan ekonomi Indonesia juga sebagai solusi dan solutif bagi insan pers di seluruh Indonesia tercinta ini,”ujarnya.
Habe sapaan akrabnya itu menambahkan bahwa dengan perkumpulan jiwa-jiwa pers dalam Organisasi MIO didukung 342 media online di 34 provinsi ini, maka dapat dipastikan ke depan tidak ada lagi yang namanya wartawan yang biasa muncul di tengah-tengah lingkungan desa/kelurahan di Indonesi dengan sebutan “wartawan abal-abal”, sebutan ini sangat melukai hati para insan pers.
“Ya, kita ketahui bersama bahwa pers adalah sebuah profesi yang teramat mulia dan melekat dalam jiwa seorang penulis. Baik itu penulis artikel maupun sejenis lainnya. Sehingga menurut saya, Organisasi MIO ini lebih tepat untuk saya naungi sembari menekuni profesi sebagai control sosial masyarakat dan pemerintah,”jelasnya.
Pendiri Media Online LintasRakyat.Net sejak tahun 2016 itu berharap dengan adanya Organisasi MIO ini di Kab. Bima benar-benar dapat dijalankan berdasarkan alur dan mekanisme secara organisatoris. Tentu implementasinya berdasarkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
“Semoga harapan tersebut terwujud tidak hanya di Bima, akan tetapi di seluruh daerah lain. Sebab, kalau organisasi tidak jalan sesuai produk hukumnya, maka secara perlahan akan tenggelam sendirinya,”pungkas pria pemilik akun FB Muhtar Habe itu. (Asrarudin – LR)