Uncategorized

DPP SPRI Layangkan Surat Ke KPU-RI Terkait Peraturan KPU Berpotensi Rugikan Perusahaan Pers Non Verifikasi DP

Spread the love

Lintas Rakyat-NTB. Jakarta–Mencermati pengaduan perusahaan pers di berbagai daerah tentang Peraturan KPU yang berpotensi merugikan perusahaan pers non verifikasi Dewan Pers, DPP SPRI, Heintje G. Mandagie menyatakan telah melayangkan surat ke KPU Pusat untuk mengingatkan bahwa peraturan KPU tersebut berpotensi digugat oleh perusahaan pers yang merasa dirugikan karena ditutup aksesnya untuk mendapatkan belanja iklan pasangan calon kepala daerah pada saat Pilkada berlangsung, Minggu, 4 Oktober 2020.

Menurutnya, Dewan Pers Indonesia atau DPP SPRI tidak bisa menggugat karena tidak mengalami kerugian secara langsung akibat Peraturan KPU tersebut. Yang bisa menggugat PTUN agar peraturan direvisi adalah Perusahaan Pers yang berkepentingan langsung atau yang memiliki legal standing.

Namun begitu, kata Mandagie, DPP SPRI telah mengingatkan KPU Pusat terkait ancaman serius mengenai potensi gugatan masal ganti rugi kepada KPU Pusat oleh perusahaan pers yang sampai pilkada usai tidak kebagian belanja iklan pilkada.

Mandagie sarankan setiap perusahaan pers yang bersertifikat DPI atau perusahaan pers yang berbadan hukum PT atau Yayasan segera membuat surat penawaran ke masing-masing pasangan calon kepala daerah untuk jasa pemasangan iklan kampanye di media masing-masing dan juga kepada KPU untuk iklan sosialisasi tahapan pilkada.

Surat tanda terima dibuat agar dapat digunakan sebagai bukti untuk dilampirkan nanti pada gugatan terhadap peraturan KPU yang merugikan secara finansial. Perhitungan kerugian sesuai harga iklan di masing-masing media.

“Ini penting agar bukti gugatan bisa dilampirkan,”tutup pria yang tegas, lugas, dan komunikatif berdarah Jakarta itu kepada redaksi ini melalui pesan WhatsAppnya dini malam.

Hingga berita ini diturunkan, pihak KPU belum dapat dikonfirmasi. (***)

Tinggalkan Balasan