Lintas Rakyat NTB. Bima – Dua unsur Pimpinan BPD Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima bersama anggotanya, tampak terlihat melakukan kroscek kegiatan Pembangunan Patraksi (Daya Tarik Wisata) yakni Pembangunan Tempat Ibadah Mada Oi Tampuro Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima yang diresahkan masyarakat.
Lembaga yang memiliki fungsi penting di desa itu turun untuk memastikan kondisi pembangunan yang dikerjakan pelaksan CV Harisma Karya melalui APBD (DAK) Kabupaten Bima tahun anggaran 2020 Rp199.800.000,00 yang membuat masyarakat resah.
Ketua BPD RAHMAT HIDAYAT didampingi Wakilnya HAMZAN bersama 3 Anggotanya melakukan kroscek atas sorotan warga dengan adanya pekerjaan proyek yang terlihat amburadul dan tidak berkualitas.
“Kami sebagi BPD kaget dengan adanya pengerjaan proyek di Wisata Mata Oi Tampuro itu karena selama pengerjaannya kami tidak pernah dikonfirmasi oleh pihak manapun. Atas hal itu tentu kami kaget pasca menerima aspirasi masyarakat yang merasa resah atas fisik pembangunan yang dinilainya amburadul,”kata Ketua BPD.
Lanjutnya, atas desakan masyarakat karena menilai fisik proyek tersebut amburadul dan tidak berkualitas, BPD turun untuk melihat secara langsung di lokasi.
Diakuinya, setelah melihat kondisi fiki proyek tersebut ternyata memang betul ada beberapa gedung yang terlihat amburadul. Mulai dari tiang-tiangnya banyak tempelan, rolindok pasar ruko tidak rata dengan lantai. Ditambah lagi tidak adanya plafon bagian luar. Tidak hanya itu, pemasangan tehel musala tidak rapi serta jalan stapal pinggirannya sudah banyak terkikis.
“Kita minta kepada CV terkait kiranya bisa memperbaiki pengerjaan proyek itu. Jangan kerja asal-aslan saja dan tanpa memikirkan kualitas pengerjaan,”ungkapnya.
Rahmat menegaskan, negara menganggarkan uang rakyat untuk membangun wisata itu bukan untuk sebagai lahan CV menarik keuntungan yang jauh lebih besar.
“Jika hal itu terjadi, maka pasti berdampak merugikan keuangan negara,”tutupnya. (LR-03)