Lintas Rakyat NTB. Mataram – Di Indonesia isu terkait tenaga kerja wanita bukanlah sebuah isu yang besar. Kesempatan tenaga kerja wanita untuk berkiprah di Indonesia sudah sangat terbuka lebar. Untuk itu perempuan di Indonesia harus terus meningkatkan kapasitas diri, menunjukkan profesionalisme sehingga menjadi tenaga kerja yang kompetitif.
“Saya pernah bekerja di dunia profesional yang mana di lingkungan kerja saya, saya sendiri yang perempuan. Tetapi saya bisa membuktikan bahwa perempuan bisa berprestasi dan memberikan kontribusi terbaik.”
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur ketika membuka webinar yang diinisiasi oleh BPJS Ketenagakerjaan di Pandopo Wakil Gubernur. Kamis, 17/09/20.
Bertemakan “Optimalisasi Peran Perempuan dalam Pembangunan Nasional Melalui Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan”, Wakil Gubernur menyampaikan dengan adanya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini dapat menjamin kelangsungan dari pekerja. Oleh karena itu, melalui webinar ini Wagub berharap sistem ketenagakerjaan kedepannya semakin baik.
“Sehingga kiprah perempuan NTB dan perempuan Indonesia dalam membangun NTB maupun Indonesia sudah tidak ada pembedaan antara laki-laki dan perempuan,” ungkapnya.
Untuk itu yang menjadi PR saat ini terkait isu perempuan harus ditangani bersama-sama. Hal ini lanjut Wagub, menyangkut mindset masyarakat tentang kekerasan terhadap perempuan dan hal-hal yang berhubungan dengan isu perempuan.
“Dengan adanya Jamsostek, kita harapkan keberlangsungan pekerjaan-pekerjaan profesional itu bisa dijaga,dan lebih mendorong profesionalitasnya. Sehingga Jamsostek ini menjadi satu elemen penting untuk mendorong profesionalitas dan produktivitas daripada pekerja perempuan,” ungkap Wagub yang kerap disapa Umi Rohmi tersebut.
Melanjutkan sambutannya, Umi Rohmi menekankan tidak ada lagi pembedaan antara laki-laki dan perempuan. Karena hal tersebut tidak mempengaruhi profesionalitas maupun prestasi di dunia kerja.
“Hal ini harus dimulai sejak dini dari keluarga tidak membedakan laki-laki dan perempuan. Apapun cita-cita anak selama itu baik dan memberikan kontribusi positif terhadap bangsa harus didorong,” jelas Umi Rohmi dengan penuh semangat.
Diakhir Umi Rohmi mengucapkan terima kasih kepada BPJS dan dapat memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan NTB Gemilang.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah yang diwakili oleh Ketua Pokja I TP-PKK Provinsi NTB, Yusmi Zustia mengatakan bahwa PKK dan BPJS Ketenagakerjaan telah bersinergi melakukan program periasi dengan beberapa Kader Posyandu, Kader Dasawisma, maupun dengan seluruh Tim Penggerak PKK seluruh NTB.
“Sampai saat ini PKK bisa dikatakan semua pengurus PKK tingkat provinsi sudah ikut dalam program perisai. Kemudian PKK Kab/kota maupun tingkat desa sudah diimbau oleh Ibu Gubernur untuk mengikuti program BPJS ini,” jelasnya.
Melanjutkan sambutannya, Ia mengajak semua perempuan NTB dimasa pandemi ini untuk tetap produktif karena pada masa seperti ini tugas perempuan khususnya seorang ibu untuk mendidik dan merubah karakter anak dari yang biasa menjadi luar biasa.
“Maka kader-kader PKK yang berada di pedesaan itu diberikan pelatihan dengan keterampilan yang ada baik itu pembuatan kue, menjahit, dan keterampilan yang bisa menambah penghasilan,” pesannya.
Sedangkan Direktur Keuangan BPJAMSOSTEK, Evi Afiatin mengaku terkejut dan mengapresiasi karena salah satu pimpinan di NTB adalah seorang perempuan. Menurutnya perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan tugas.
“Jaman dulu itu kesempatan bagi perempuan itu hanya ada di dalam rumah membantu suaminya. Tetapi bukan berarti perempuan itu tidak optimal, karena sebagai ibu rumah tangga perempuan sangat berperan untuk menunjang keberhasilan suami dan untuk mendidik anak-anaknya hingga berhasil,” katanya. (HumasNTB)