Dompu, NTB – lintasrakyat-ntb.com ~ Langit tampak mendung, seolah ikut berkabung, saat ratusan warga Dompu memadati pemakaman umum Syeh Abdul Gani di Lingkungan Magenda, Kelurahan Potu. Mereka datang untuk melepas kepergian Rais, remaja berusia 14 tahun yang harus menghembuskan napas terakhir akibat kejahatan yang tak terduga—pelemparan batu oleh orang tak dikenal.
Di tengah suasana penuh duka itu, Kapolsek Dompu, IPDA Ade Helmi, S.H., hadir bersama jajarannya. Kehadirannya tak hanya sebagai aparat yang mewakili tugas negara, tetapi sebagai sosok yang berbela sungkawa dan hadir untuk mendampingi keluarga yang berduka. Dengan langkah yang tenang dan wajah yang penuh simpati, Kapolsek Dompu menghampiri keluarga almarhum, menggenggam tangan ayah dan ibu Rais, menyampaikan belasungkawa dan dukungan dari lubuk hatinya yang paling dalam.
“Bapak, Ibu, kami turut berduka yang sedalam-dalamnya. Kami sangat menyesal atas kehilangan yang Bapak dan Ibu alami. Kami akan berjuang keras untuk menemukan pelakunya dan mengupayakan keadilan bagi ananda Rais,” ujar IPDA Ade Helmi dengan nada penuh ketulusan. Ucapannya seketika membuat air mata keluarga kembali jatuh, diiringi pelukan dan doa yang dipanjatkan tanpa henti.
Dalam prosesi yang penuh khidmat, Kapolsek Ade Helmi tak ragu untuk ikut mengangkat keranda jenazah Rais bersama para pelayat. Dengan penuh penghormatan, ia memikul keranda dari rumah duka hingga ke tempat peristirahatan terakhir Rais. Setiap langkahnya menggambarkan empati yang begitu tulus—sebuah pemandangan yang membuat banyak warga tak kuasa menahan air mata.
Di hadapan masyarakat yang berkumpul, Kapolsek Ade Helmi memberikan pesan penting agar tetap tenang dan menjaga situasi, seraya meyakinkan bahwa polisi akan terus berupaya mengungkap kasus ini. “Kami di Polsek Dompu akan bekerja keras dan memastikan bahwa pelaku yang merenggut nyawa anak kita ini segera ditemukan. Kami mohon dukungan dari seluruh warga, terutama dalam memberikan informasi yang dapat membantu penyelidikan kami,” ucapnya dengan tegas.
Suasana haru tak hanya menyelimuti keluarga almarhum, tetapi seluruh warga yang hadir. Dalam setiap detik prosesi itu, rasa kehilangan semakin terasa nyata. Rais, anak yang dikenal ceria, kini telah pergi. Dan meski duka yang ditinggalkan begitu mendalam, kehadiran sosok Kapolsek Ade Helmi yang mengulurkan tangan belasungkawa memberi harapan bahwa keadilan akan diperjuangkan.
Proses pemakaman berakhir dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Masyarakat yang hadir beranjak dengan hati yang terenyuh, namun juga merasa sedikit lebih tenang karena yakin bahwa pihak kepolisian akan melakukan yang terbaik untuk mengungkap pelaku di balik peristiwa tragis ini. ( Om Jeks)