Lintasrakyat-NTB.Com.Dompu,-Pasca eksekusi tanah seluas 52 are dan penggusuran 14 unit rumah milik warga Lingkungan Larema Kelurahan Simpasai Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB pada Kamis (30/09) sekitar pukul 11.00 hingga pukul 14.20 wita kemarin oleh pihak PN Dompu, ternyata menyisahkan kesedihan yang mendalam bagi publik.
Dampak dari penggusuran rumah warga yang berada di atas obyek sengketa tersebut, sekitar 30 kepala keluarga menjadi terlantar akibat kehilangan tempat tinggal.
Buntut dari penggusuran, banyak publik yang turut prihatin atas kejadian Kamis kemarin, bahkan pada sejumlah akun Facebook muncul ajakan kepada warga Dompu untuk melakukan penggalangan dana untuk diberikan kepada korban penggusuran. Ajakan itu ternyata direspon positif oleh banyak pihak.
Namun pada Jumat (01/10) sekitar pukul 16.30 wita tadi, pasukan Tagana dari Dinas Sosial Kabupaten Dompu NTB langsung bergerak cepat dan mendirikan 2 unit tenda darurat untuk ditempati oleh korban penggusuran.
Dua tenda tersebut yakni tenda umum yang bisa ditempati oleh sekitar puluhan orang dan tenda pribadi khusus ditempati oleh satu anggota keluarga.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Dompu melalui Kabid Linjamsos, Abdul Suhud, S.ST, MM pada media ini membenarkan adanya pemasangan dua unit tenda darurat untuk korban penggusuran. Dua tenda tersebut langsung ditempati oleh puluhan pengungsi korban penggusuran pada Jumat sore tadi.
Mengenai apakah akan ada penambahan tenda lagi ? Hal itu belum bisa diberikan kepastian karena Dinas Sosial sendiri harus mengecek lagi ke gudang apakah ada stok tenda atau tidak. Bahkan pemasangan dua tenda darurat milik Dinas Sosial ini dilakukan untuk membantu dan menanggulangi para korban penggusuran saja.
Selain itu kata Suhud, pihak Dinas Sosial juga berencana akan bekerjasama dengan Dinas P3A Kabupaten Dompu untuk mendirikan tenda trauma center yang dikhususkan bagi anak-anak korban penggusuran. Pada tenda Tersebut nantinya, pihak DP3A Kabupaten Dompu akan memberikan semangat guna mengobati dan menghilangkan rasa trauma terhadap anak akibat penggusuran kamis kemarin.
“Tenda trauma center nantinya akan didirikan pada lokasi yang agak jauh dari lokasi penggusuran. Hal itu untuk mengobati psikologis anak-anak semata. Nanti kita akan minta DP3A untuk membantu,”kata Abdul Suhud.
Sementara mengenai bantuan logistik bagi korban penggusuran, ujar Suhud, itu semua tergantung pengusulan melalui surat ke Dinas Sosial Kabupaten Dompu dari pihak keluarga atau yang mewakili para korban penggusuran saja.
Dan jika stok logistik ada digudang maka akan diberikan bantuan seadanya untuk membantu para korban bencana sosial ini karena logistik maupun tenda diprioritaskan bagi korban bencana, tapi itu semua bisa di atasi yang nantinya bisa melalui bantuan pemerintah.
“Saat ini kami hanya bisa memberikan bantuan tenda darurat saja dulu, walaupun dua unit namun semua itu kiranya bisa bermanfaat bagi saudara kita yang menjadi korban penggusuran,”jelas Kabid baru ini.
Reporter. LR
Editor. Bustanul Arifin.