Uncategorized

Mahasiswa S1 FH Universitas Muhammadiyah Tangerang, Herman : Masyarakat Kab Bima Sudah Sangat Cerdas Pilih Pemimpin

Spread the love

Lintas Rakyat-NTB. Jakarta –Mahasiswa S1 FH Universitas Muhammadiyah Tangerang dan Mahasiswa S1 Perpajakan STIE TRIGUNA Jakarta, Herman H. Umar HMS berpendapat bahwa masyarakat Kabupaten Bima hari ini sudah sangat cerdas dan sangat kritis terkait kepemimpinan di daerahnya. Masyarakat tidak mau dan sudah tidak dengan janji-janji dari para calon baik disaat Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun terlebih di Pilkada.

“Saya sering berdialog dan berkomunikasi langsung dengan masyarakat di desa-desa pelosok Kabupaten Bima. Yang sering saya tanyakan itu terkait dengan kepemimpinan Bupati Bima pada hari ini,”kata Herman.

Berikut beberapa percakapan dengan beberapa masyarakat di Bima dengan keluhan yang hampir sama, salah satunya Ina mene (nama samaran) :
Saya : muneja menurut Ita doho pemimpin Mbojo saat ake ta?
Indonesia : Bagaimana menurut Anda tentang pemimpin Bima (yang sedang menjabat/bupati &wakil) hari ini?
Ina mene : Samampa anae, watiwara kemajuan dana ro rasa ke, doure la laona ai akan mpa, Wati wara Mai mbalina, ampode na Mai wali raka ba ne’ena akempa, wara masalah Ede ake Wati wara solusi Ra katahona masyarakat. (Lanjut menurut Ina mene) pai ndi loa mandadi pemimpin ke Douma ngawa Kade’e nggahi masyarakat, karawi sama, lampa sama, Sena sama, susah sama, doho sama, nuntu sama, auwalipu ngawa na ngaha sama labo masyarakat, edeku ngarana pemimpin de.
Indonesia : Sama saja anakku,tidak ada kemajuan sama sekali kampung kita ini,Orangnya itu sudah lama pergi,tidak menampakkan ujung hidungnya, sekarang kembali menengok kampung kami karena ada maunya lagi, pemimpin sekarang tidak mempunyai solusi buat kemajuan masyarakatnya,harapan saya kalau pemimpin itu yang bisa menyerap aspirasi masyarakat, kerjasama, berjalan bersama,senang bersama,susah bersama, diskusi bersama dan selalu berada bersama masyarakat,itu yang dinamakan Pemimpin anakku.

Menurut Herman, jadi, kalau kita simpulkan dari curahan hati masyarakat Bima umumnya adalah pemimpin itu tidak harus banyak mengumbar janji saat berkampanye, sebab saat menjadi pejabat janji-janji itu akan sangat sulit untuk direalisasikan. Akan tetapi pemimpin itu bisa hadir di tengah-tengah masyarakat, mendengarkan aspirasi dari masyarakat di akar rumput, dan aspirasi yang didapat itu selanjutnya diaktualisasikan dengan program-program yang tepat sasaran sesuai kultur, adat, budaya, & ekonomi serta kearifan lokal masyarakat.

Ia berharap semoga saja pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat Bima hari ini dapat terwujud menjadi kenyataan, dan hari ini masyarakat telah mendapatkan para calon-calon pemimpin dari hasil pergolakan politik di Kabupaten Bima untuk mengikuti kontestasi Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang, yaitu:
Pasangan dr. Irfan Zubaidy dengan H.Herman Alfa Edison (IMAN), kemudian pasangan H. Syafrudin M. Nur dengan H. Adi Mahyudi (SYAFA’AD), dan pasangan Hj. Indah Damayanti Putri dengan H. Dahlan M.Noer (DILAN).

Apakah dari 3 pasangan calon yang ada, mewakili keinginan masyarakat Kabupaten Bima hari ini? dan apakah masyarakat juga masih menginginkan pemimpin seperti pemimpin yang sudah pernah ada dan pernah menjabat ataukah pemimpin baru dengan segala programnya yang lebih baru dengan ide-ide baru figur baru serta dengan jargon-jargon pembaruan bagi masyarakat Kabupaten Bima itu sendiri?.

“Ya, jawaban itu tentu ada pada masyarakat Bima itu sendiri pada saat pencoblosan tanggal 9 Desember 2020 mendatang. Ketiga bapaslon itu rata-rata berpotensi untuk keluar sebagai pemenang dan akan menjadi Bupati dan Wakil Bupati 6 tahun ke depan,”pungkas pemuda tangguh kelahiran Desa Woro-Madapangga.(Rls/Red)

Tinggalkan Balasan