Lintas Rakyat NTB. Bima – Pria bernama Taufiq ini terlihat seperti penjual minuman pada umumnya. Tapi siapa sangka, ia merupakan mahasiswa Pascasarjana pada salah satu Universitas di Kota Jogjakarta. Kamis, 01/10/20
Menjadi akademisi dan menjadi pengusaha merupakan impiannya sejak kecil. sebagai seorang mahasiswa Pascasarjana pilihanya membuka usaha minuman buble di era kekinian ini sangat diminati oleh kalangan milenial. Ide berjualan minuman ini berasal dari tren yang ia lihat saat ini. Menurutnya banyak sekali minuman yang disajikan dengan pelengkap boba.
“Nama produk yakni Loka Drink, di ambil dari nama daerah di Kecamatan Lambitu, dan semoga dengan hadirnya produk minuman loka drink ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru di era pamdemi sekarang ini” ujarnya.
Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang inipun menyatakan di era pandemi covid sekarnag ini anak muda harus mengambil peran dengan tetap mematuhi protokol covid 19. Alhasil, brand minuman Loka Drink baru kemarin di buka kini laris manis diborong pembeli.
“Alhamdulillah baru buka sudah diborong pembeli” ujarnya .
Taufiq mengatakan dirinya pernah menjadi Clining service , menjual es degan, bakso waktu menyenyam pendidikan di Kota Malang
“Saya pernah jualan es degan duren, bakso, dan pernah menjadi clincing service keliling dulu waktu kuliah di Kota Malang” jelasnya
Segelas minuman yang dijual Taufiq ini tidak mahal, harganya hanya Rp 8.000-Rp 10.000 saja. Dalam sehari Taufiq mampu menjual hingga 100 porsi minuman. Ia berjualan setiap hari mulai pukul 09.00-21.00′ bertempat di depan Convention Hall Paduga Nae Kota Bima.
Taufiqurrahman yang juga merupakan direktur Inge Ndai Group mengaku bersyukur bisa mengenyam pendidikan di Kota Malang, dan Kota Yogjakartapun sangat memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga untuk dapat memajukan daerah Bima sehingga kelak dapat membuka lapangan pekerjaan baru di Bima, pria 24 tahun ini selain memiliki produk minuman loka drink juga memiliki usaha kuliner Seafood, Konveksi dan percetakan. (Red)
“Jangan gengsi, dan tanggung jawab akademik serta tanggung jawab lain harus bisa di seimbangkan, tetap berkarya untuk daerah dengan cara apapun yang memberikan manfaat positif” tegas Taufiq (LR-IrulL)